Miller, RL dan
Vanhoose, DD dalam Puspopranoto (2004:69) menyatakan bahwa bunga adalah
sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor),
sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman. Darmawi (2006:182)
menyatakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga yaitu
harapan akan inflasi, jatuh tempo sekuritas atau kredit, keberadaan risiko pada
peminjaman, risiko tentang penarikan sekuritas sebelum jatuh tempo, kemampuan
pemasaran dan pajak.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Haryanto dan Riyatno (2003) yang menyebutkan bahwa tingkat suku
bunga SBI terbukti mempengaruhi risiko sistematis saham perusahaan non manufaktur. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa hubungan antara suku
bunga SBI dan risiko sistematis saham adalah negatif. Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia sering diidentikkan
dengan aktiva yang bebas risiko artinya aktiva yang risikonya nol atau paling
kecil. Semakin kecil suku bunga Bank Indonesia maka semakin besar risiko
sistematik saham. Suku bunga bank Indonesia
merupakan patokan dalam menentukan besarnya bunga kredit dan tabungan. Suku
bunga SBI yang tinggi tidak menggairahkan perkembangan usaha-usaha karena
mengakibatkan suku bunga bank yang lain juga tinggi. Sehingga rendahnya suku
bunga SBI mengandung risiko lesunya ekonomi. Hal ini mengakibatkan tingginya
risiko
berinvestasi
di pasar modal.
Secara teoritis hubungan antara tingkat suku bunga dan
kinerja pasar modal adalah negatif atau berbanding terbalik. Apabila tingkat
suku bunga naik, akan mengakibatkan pasar modal mengalami penurunan dan
sebaliknya apabila tingkat suku bunga turun, akan mengakibatkan pasar modal
mengalami kenaikan. Kemudian jika dihubungkan dengan konsep investasi yang
menyebutkan bahwa ”High Return High Risk, Low Return Low Risk”, maka ketika tingkat
suku bunga tinggi akan mengakibatkan harga saham turun dan jika harga saham turun
maka akan mengakibatkan return yang diterima investor menjadi berkurang. Return
yang rendah akan mengakibatkan risiko investasi juga rendah.
Perubahan suku
bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Jika suku bunga
meningkat, maka harga saham akan turun, dan sebaliknya.Alasannya jika tingkat
suku bunga lebih tinggi daripada tingkat pengembalian investasi saham, investor
akan lebih tertarik untuk menanamkan kekayaannya dalam bentuk deposito. Menanamkan
dana pada saham saat tingkat suku bunga tinggi akan menghilangkan kesempatan
untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya jika tingkat suku
bunga mengalami penurunan sampai dengan batasan tingkat bunga yang rendah, maka
para investor cenderung melakukan investasi pada saham di pasar modal dengan
mengorbankan kesempatan untuk mendapatkan pengembalian bunga. Oleh karena itu,
deposito merupakan investasi alternatif terhadap investasi saham oleh para investor.
Adanya
kontribusi secara signifikan dari variabel ini menunjukkan berperannya
informasi tentang perubahan variabel suku bunga terhadap risiko investasi atau
dapat dikatakan bahwa investor memperhatikan tingkat suku bunga dalam
menentukan risiko investasi pada suatu saham
Dengan memperhatikan hasil analisis yang berkaitan dengan
rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut: Tingkat suku bunga yang ditunjukkan
oleh tingkat suku bunga SBI sebagai tingkat kenaikan bunga bebas risiko
terbukti berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Arah pengaruhnya
sesuai/konsisten dengan teori yang menyatakan bahwa jika tingkat suku bunga tinggi,
maka akan mengakibatkan harga saham turun dan risiko investasi menjadi menurun.
Sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah, maka akan mengakibatkan harga saham
naik dan risiko investasi menjadi meningkat.
Tingkat likuiditas perusahaan yang ditunjukkan oleh rasio
lancar tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Hal ini berbeda
dengan konsep yang menyebutkan bahwa risiko invetasi dimana risiko investasi
dibagi menjadi dua yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko
tidak sistematis merupakan risiko yang dapat didiversifikasi dan dipengaruhi oleh
faktor mikro. Faktor mikro dalam penelitian ini adalah tingkat likuiditas
perusahaan yang diukur dengan rasio lancar.
Dalam praktek
bisnis terdapat instrumen investasi yang dikategorikan sebagai investasi yang
bebas dari risiko, seperti investasi pada obligasi pemerintah, deposito, dll. Disebut bebas risiko adalah karena risiko yang dipikulnya
relatif kecil, hampir tidak ada. Risiko negara untuk gagal dalam membayar kupon
obligasi atau membayar pokok obligasi pada saat jatuh tempo sangat kecil
sekali, bahkan hampir tidak ada. Kalaupun ada, maka dapat dikatakan negara
dalam keadaan bangkrut. Instrumen investasi yang seperti ini sering disebut
sebagai asset yang bebas risiko (risk free assets).
Investasi
bebas risiko tentunya memiliki tingkat return tertentu, yang sering disebut
sebagai tingkat investasi bebas risiko (risk-free rate). “Risk-free rate : the
rate of return on risk-free investments” (Keown, 2001, p 191)
Dalam
melakukan investasi, kita dihadapkan pada risiko yang bermacam-macam (systematic risk dan unsystematic risk).
Kita kemudian perlu mengetahui seberapa besar tambahan risiko yang kita
tanggung, untuk kemudian kita perhitungkan dengan tingkat imbal hasil
pendapatan (expected rate of return)
yang kita harapkan. Tambahan risiko yang kita
tanggung sering disebut sebagai premi risiko (risk premium). Risk
premium is the additional rate of return we expect to earn above the risk-free
rate for assuming risk. Dalam investasi, terdapat hubungan antara konsep required rate of return, risk-free rate, dan risk premium, yang tertuang dalam sebuah rumusan yaitu sebagai
berikut:
Required rate of return = Risk-free rate + Risk premium
Jadi secara keseluruhan, kita dapat menyimpulkan bahwa
required rate of return merupakan
penjumlahan atas tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free rate) dan premi risiko (tambahan risiko atas risk investment). Dengan demikian
perubahan pada suku bunga bebas risiko dan premi risiko menentukan perubahan
pada required rate of return atas
suatu investasi.Sponsored by:
https://www.bestchange.com/?p=257044