Infolink

Saturday 30 August 2014

Suku bunga VS Pasar modal



Miller, RL dan Vanhoose, DD dalam Puspopranoto (2004:69) menyatakan bahwa bunga adalah sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor), sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman. Darmawi (2006:182) menyatakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat suku bunga yaitu harapan akan inflasi, jatuh tempo sekuritas atau kredit, keberadaan risiko pada peminjaman, risiko tentang penarikan sekuritas sebelum jatuh tempo, kemampuan pemasaran dan pajak.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Haryanto dan Riyatno (2003) yang menyebutkan bahwa tingkat suku bunga SBI terbukti mempengaruhi risiko sistematis saham perusahaan non manufaktur. Selain itu, hasil menunjukkan bahwa hubungan antara suku bunga SBI dan risiko sistematis saham adalah negatif. Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia sering diidentikkan dengan aktiva yang bebas risiko artinya aktiva yang risikonya nol atau paling kecil. Semakin kecil suku bunga Bank Indonesia maka semakin besar risiko sistematik saham. Suku bunga bank Indonesia merupakan patokan dalam menentukan besarnya bunga kredit dan tabungan. Suku bunga SBI yang tinggi tidak menggairahkan perkembangan usaha-usaha karena mengakibatkan suku bunga bank yang lain juga tinggi. Sehingga rendahnya suku bunga SBI mengandung risiko lesunya ekonomi. Hal ini mengakibatkan tingginya risiko
berinvestasi di pasar modal.
Secara teoritis hubungan antara tingkat suku bunga dan kinerja pasar modal adalah negatif atau berbanding terbalik. Apabila tingkat suku bunga naik, akan mengakibatkan pasar modal mengalami penurunan dan sebaliknya apabila tingkat suku bunga turun, akan mengakibatkan pasar modal mengalami kenaikan. Kemudian jika dihubungkan dengan konsep investasi yang menyebutkan bahwa ”High Return High Risk, Low Return Low Risk”, maka ketika tingkat suku bunga tinggi akan mengakibatkan harga saham turun dan jika harga saham turun maka akan mengakibatkan return yang diterima investor menjadi berkurang. Return yang rendah akan mengakibatkan risiko investasi juga rendah.
Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, dan sebaliknya.Alasannya jika tingkat suku bunga lebih tinggi daripada tingkat pengembalian investasi saham, investor akan lebih tertarik untuk menanamkan kekayaannya dalam bentuk deposito. Menanamkan dana pada saham saat tingkat suku bunga tinggi akan menghilangkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Sebaliknya jika tingkat suku bunga mengalami penurunan sampai dengan batasan tingkat bunga yang rendah, maka para investor cenderung melakukan investasi pada saham di pasar modal dengan mengorbankan kesempatan untuk mendapatkan pengembalian bunga. Oleh karena itu, deposito merupakan investasi alternatif terhadap investasi saham oleh para investor.
Adanya kontribusi secara signifikan dari variabel ini menunjukkan berperannya informasi tentang perubahan variabel suku bunga terhadap risiko investasi atau dapat dikatakan bahwa investor memperhatikan tingkat suku bunga dalam menentukan risiko investasi pada suatu saham
Dengan memperhatikan hasil analisis yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Tingkat suku bunga yang ditunjukkan oleh tingkat suku bunga SBI sebagai tingkat kenaikan bunga bebas risiko terbukti berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Arah pengaruhnya sesuai/konsisten dengan teori yang menyatakan bahwa jika tingkat suku bunga tinggi, maka akan mengakibatkan harga saham turun dan risiko investasi menjadi menurun. Sebaliknya, jika tingkat suku bunga rendah, maka akan mengakibatkan harga saham naik dan risiko investasi menjadi meningkat.
Tingkat likuiditas perusahaan yang ditunjukkan oleh rasio lancar tidak berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi. Hal ini berbeda dengan konsep yang menyebutkan bahwa risiko invetasi dimana risiko investasi dibagi menjadi dua yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat didiversifikasi dan dipengaruhi oleh faktor mikro. Faktor mikro dalam penelitian ini adalah tingkat likuiditas perusahaan yang diukur dengan rasio lancar.
Dalam praktek bisnis terdapat instrumen investasi yang dikategorikan sebagai investasi yang bebas dari risiko, seperti investasi pada obligasi pemerintah, deposito, dll. Disebut bebas risiko adalah karena risiko yang dipikulnya relatif kecil, hampir tidak ada. Risiko negara untuk gagal dalam membayar kupon obligasi atau membayar pokok obligasi pada saat jatuh tempo sangat kecil sekali, bahkan hampir tidak ada. Kalaupun ada, maka dapat dikatakan negara dalam keadaan bangkrut. Instrumen investasi yang seperti ini sering disebut sebagai asset yang bebas risiko (risk free assets).
Investasi bebas risiko tentunya memiliki tingkat return tertentu, yang sering disebut sebagai tingkat investasi bebas risiko (risk-free rate). “Risk-free rate : the rate of return on risk-free investments” (Keown, 2001, p 191)
Dalam melakukan investasi, kita dihadapkan pada risiko yang bermacam-macam (systematic risk dan unsystematic risk). Kita kemudian perlu mengetahui seberapa besar tambahan risiko yang kita tanggung, untuk kemudian kita perhitungkan dengan tingkat imbal hasil pendapatan (expected rate of return) yang kita harapkan. Tambahan risiko yang kita tanggung sering disebut sebagai premi risiko (risk premium). Risk premium is the additional rate of return we expect to earn above the risk-free rate for assuming risk. Dalam investasi, terdapat hubungan antara konsep required rate of return, risk-free rate, dan risk premium, yang tertuang dalam sebuah rumusan yaitu sebagai berikut:
Required rate of return = Risk-free rate + Risk premium
Jadi secara keseluruhan, kita dapat menyimpulkan bahwa required rate of return merupakan penjumlahan atas tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free rate) dan premi risiko (tambahan risiko atas risk investment). Dengan demikian perubahan pada suku bunga bebas risiko dan premi risiko menentukan perubahan pada required rate of return atas suatu investasi.

Sponsored by:
https://www.bestchange.com/?p=257044
Harry Potter - Golden Snitch

,