Infolink

Saturday 30 August 2014

Risiko Investasi



Setiap investasi selain diharapkan memberikan return, juga memberikan risiko. Halim (2005, p.42) mengatakan bahwa risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian actual (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti semakin besar tingkat risikonya. Menurut Halim (2005, p.43-44) jenis risiko berdasarkan konteks portofolio dibedakan menjadi dua, yaitu:
1.Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan
diversifikasi, karena risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan dengan derajat yang berbeda-beda. Misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing, kebijakan pemerintah, dan sebagainya
2. Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada pada satu perusahaan atau beberapa tertentu. Risiko ini besarnya berbeda-beda antara satu surat berharga dengan surat berharga yang lain, karena setiap perusahaan memiliki karakteristik risiko yang berbeda-beda. Karakteristik risiko yang berbeda-beda dipengaruhi faktor struktur modal, faktor struktur aset, tingkat likuiditas, dan tingkat return.

Menurut Halim (2005, p.51-52) jenis-jenis risiko yang timbul dan perlu dipertimbangkan dalam keputusan investasi, yaitu:
1. Risiko bisnis (business risk), merupakan risiko yang timbul akibat menurunnya kinerja perusahaan emiten yang tercermin pada penurunan laba perusahaan karena kesalahan manajemen perusahaan.
2. Risiko likuiditas (liquidity risk), risiko ini berkaitan dengan kemampuan surat berharga yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
3. Risiko tingkat bunga (interest rate risk), merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku di pasar. Biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrumen pasar modal. Misalnya suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun.
4. Risiko pasar (market risk), merupakan risiko yang timbul akibat kondisi perekonomian negara yang berubah-ubah, dipengaruhi oleh resesi dan kondisi perekonomian lain.
Ketika indeks pasar surat berharga (security market index) meningkat secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu, tren yang meningkat ini disebut bull market. Sebaliknya, ketika indeks pasar surat berharga turun secara terus-menerus selama jangka waktu tertentu, trend yang menurun ini disebut bear market. Kekuatan bull Market dan bear market ini cenderung memengaruhi semua surat berharga secara sistematis sehingga tingkat pengembalian pasar menjadi berfluktuasi
Harry Potter - Golden Snitch

,