Organisasi harus
memberikan suatu nilai untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Nilai adalah
karakteristik kinerja, fitur dan atribut, atau aspek lain dari barang maupun
jasa sehingga pelanggan bersedia untuk memberikan sebuah harga untuk barang
maupun harga yang diterima, dan
biasanya berupa uang. Nilai diberikan kepada pelanggan melalui
transformasi bahan baku dan sumber daya lainnya ke beberapa produk atau layanan
yang diperlukan oleh pelanggan.
1.1
Pengertian Manajemen Berbasis
Nilai (Value Based Management)
Value based management atau manajemen berbasis nilai memiliki beberapa arti,
diantaranya:
“Value
Based Management is an approach that ensures corporations are run consistently
on value.”(Young & O’Byrne, 2001)
Manajemen
berbasis nilai adalah sebuah pendekatan yang memastikan perusahaan tetap
berjalan sesuai dengan nilai, yang telah ditentukan sebelumnya.
“Values-based
management is an approach to managing in which managers establish, promote, and
practice an organization's shared values. An organization's values reflect what
it stands for and what it believes in.”(Robbins & Coulter, 2002)
Manajemen
berbasis nilai merupakan sebuah pendekatan untuk
mengelola apa yang dibangun, dipromosikan,
dan dipraktekkan oleh para manajer yang
terkait dengan nilai organisasi bersama.
Sebuah nilai organisasi mencerminkan apa yang dituju dan apa yang dipercaya,
dalam hal ini adalah apa yang menjadi tujuan dan kepercayaan sebuah organisasi.
1.2
Tiga unsur dari Manajemen Berbasis Nilai (Value Based Management)
a.
Menciptakan Nilai.
Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan atau
menghasilkan nilai masa depan maksimal. Lebih atau kurang sama dengan strategi.
b.
Mengelola untuk Nilai.
Pemerintahan, perubahan manajemen, budaya
organisasi, komunikasi, kepemimpinan.
c.
Mengukur Nilai.
Terkait
dengan sebuah penilaian
Manajemen Berbasis Nilai tergantung pada tujuan
perusahaan dan nilai-nilai perusahaan. Tujuan perusahaan dapat menjadi ekonomi
(Nilai Pemegang Saham) atau bisa juga bertujuan konstituen lain secara langsung
(Nilai Pemangku Kepentingan).
1.3
Tujuan penerapan Manajemen Berbasis Nilai (Value
Based Management)
Sebuah nilai organisasi
bersama membentuk budaya organisasi dan
mempengaruhi cara organisasi beroperasi, kehidupan perusahaan dan mempraktikan nilainya, serta mencapai tujuan bersama melalui
berbagi informasi dan keterlibatan tim dalam perencanaan dan pelaksanaan
perubahan. Informasi
harus dibagi pada seluruh organisasi agar karyawan didorong untuk
terjadinya perbaikan secara terus menerus. Untuk setiap perusahaan
yang
percaya pada nilai dan praktik berbasis manajemen, bersama nilai
perusahaan
melayani berbagai tujuan.
Setiap Manajemen
berbasis nilai memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a. Nilai Organisasi Bersama
Nilai yang ada di dalam suatu
organisasi dibagi minimal menjadi empat tujuan utama. Berikut adalah penjelasannya:
1) Tujuan yang pertama dari nilai bersama adalah bahwa mereka bertindak sebagai tonggak penunjuk untuk keputusan manajerial dan tindakan.
2) Tujuan lain dari nilai bersama adalah dampak mereka pada perilaku karyawan dalam membentuk dan mengomunikasikan apa yang
menjadi harapan organisasi terhadap anggotanya.
3)
Pengaruh pemasaran usaha.
4)
Nilai bersama adalah cara untuk membangun
semangat tim dalam organisasi.
Ketika karyawan menerima nilai
perusahaan menyatakan, mereka mengembangkan komitmen yang lebih pribadi untuk
pekerjaan mereka dan merasa wajib untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan
mereka. Karena nilai bersama mempengaruhi jalan kerja yang dilakukan, sehingga
karyawan menjadi lebih antusias bekerja bersama sebagai sebuah tim untuk
mendukung nilai perusahaan.
b.
Mengembangkan Nilai
Bersama
Seperti setiap
perusahaan yang menggunakan manajemen berbasis nilai akan memberikan pengetahuan bahwa
tidak
mudah
untuk mendirikan nilai
sebuah perusahaan. Tetapi komitmen karyawan untuk mengembangkan bersama nilia perusahaan tidak berhenti di situ. Mereka menyadari
bahwa mereka benar-benar menggunakan
nilai untuk membantu menentukan
dan mengembangkan nilai tersebut. Mereka menyadari bahwa nilai bersama benar-benar penting. Mereka mulai memahami bahwa mereka
adalah bagian dari budaya perusahaan
yang unik di mana nilai berbentuk
strategi bisnis. Beberapa saran yang
spesifik untuk mengembangkan perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. Libatkan semua orang di perusahaan.
2.
Biarkan menyesuaikan
nilai oleh departemen individu atau unit.
3.
Mengharapkan dan
menerima resistensi karyawan.
4. Jauhkan pernyataan singkat.
5.
Hindari pernyataan
sepele.
6.
Meninggalkan referensi
keagamaan.
7.
Tantangan.
8.
Hidup .
Perusahaan
yang
berjalan dan mempraktekkan manajemen
berbasis nilai telah menerima perspektif
yang luas tentang komitmen mereka
untuk bertanggung jawab secara sosial dan sosial responsif. Satu
nilai tertentu yang banyak dilakukan
oleh para manajer ialah mulai harus menyadari
betapa pentingnya tanggung jawab organisasi dan individu terhadap lingkungan.
1.4
Fungsi dari Value Based Management
Value based management penting karena Setiap
perusahaan beroperasi dan bersaing di beberapa pasar: Pasar untuk produk dan
layanan, Pasar untuk manajemen perusahaan dan kontrol (persaingan dalam
menentukan siapa yang bertanggung jawab dari suatu organisasi, ancaman
pengambilalihan, restrukturisasi dan / atau Leveraged Buy-out), Pasar
modal (bersaing untuk mendukung investor dan uang), Para karyawan dan pasar
manajer (kompetisi untuk citra perusahaan dan kemampuan untuk menarik bakat
atas).
1.5 Kelemahan dari Value Based ManagementValue based
management
memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Value based management mencangkup semua, filosofi manajemen holistik,
yang seringkali memerlukan perubahan budaya. Karena itu, program value based management biasanya berinisiatif dalam skala besar. Untuk
menjadi sukses mereka mengambil waktu, sumber daya dan kesabaran yang sangat
besar.
b. Pembuatan nilai mungkin terdengar lebih sederhana daripada strategi
perusahaan, namun pernyataan ini salah. Sebenarnya
keduanya kurang lebih sama.
c. Penambahan nilai ekonomis (Economic Value Added),
manajemen kinerja (Performance Management) dan kartu
penilaian yang seimbang (Balanced Scorecard) adalah alat proses penunjang manajemen yang sangat
kuat. Namun mereka memiliki biaya tersendiri. Oleh karena itu umumnya hal ini tidak
dianjurkan untuk melangkah terlalu jauh dalam detailnya dan menggunakan metode
pengukuran yang terlalu rumit.
d. Kehati - hatian
yang ekstrim harus diambil bukan
untuk
mengukur hal yang salah karena hal ini akan hampir pasti menyebabkan kehancuran
nilai.
f. Pelatihan
dan konsultasi manajemen yang komprehensif,
dianjurkan
atau bahkan diperlukan, tetapi akan
cukup mahal.
g. Model value based management atau penilaian yang sempurna belum ditemukan sampai saat ini. Setiap metode yang Anda pilih, akan selalu memiliki
kelemahan yang harus anda pertimbangkan.
Kesimpulan : Value based management atau
manajemen berbasis nilai
merupakan pendekatan untuk mengelola di mana manajer membangun, mempromosikan, dan mempraktekkan
nilai organisasi bersama. Nilai organisasi bersama
membentuk budaya organisasi
dan mempengaruhi cara organisasi
beroperasi. Manajemen berbasis nilai memiliki beberapa tujuan, yaitu:
membagi nilai bersama sebagai tonggak
penunjuk untuk keputusan manajerial
dan tindakan dan mengembangkan nilai bersama. Sasaran Value based management yang terpenting adalah sumber daya manusia
dan Value based management merupakan salah satu faktor pendukung dari
manajemen operasi.