Infolink

Monday 24 March 2014

Manajemen Berbasis Nilai (Value Based Management

Organisasi harus memberikan suatu nilai untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Nilai adalah karakteristik kinerja, fitur dan atribut, atau aspek lain dari barang maupun jasa sehingga pelanggan bersedia untuk memberikan sebuah harga untuk barang maupun harga yang diterima, dan biasanya berupa uang. Nilai diberikan kepada pelanggan melalui transformasi bahan baku dan sumber daya lainnya ke beberapa produk atau layanan yang diperlukan oleh pelanggan.

1.1         Pengertian Manajemen Berbasis Nilai (Value Based Management)
Value based management atau manajemen berbasis nilai memiliki beberapa arti, diantaranya:
“Value Based Management is an approach that ensures corporations are run consistently on value.”(Young & O’Byrne, 2001)  
Manajemen berbasis nilai adalah sebuah pendekatan yang memastikan perusahaan tetap berjalan sesuai dengan nilai, yang telah ditentukan sebelumnya.
“Values-based management is an approach to managing in which managers establish, promote, and practice an organization's shared values. An organization's values reflect what it stands for and what it believes in.”(Robbins & Coulter, 2002)
Manajemen berbasis nilai merupakan sebuah pendekatan untuk mengelola apa yang dibangun, dipromosikan, dan dipraktekkan oleh para manajer yang terkait dengan nilai organisasi bersama. Sebuah nilai organisasi mencerminkan apa yang dituju dan apa yang dipercaya, dalam hal ini adalah apa yang menjadi tujuan dan kepercayaan sebuah organisasi.

1.2         Tiga unsur dari Manajemen Berbasis Nilai (Value Based Management)
a.              Menciptakan Nilai.
Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan atau menghasilkan nilai masa depan maksimal. Lebih atau kurang sama dengan strategi.
b.             Mengelola untuk Nilai.
Pemerintahan, perubahan manajemen, budaya organisasi, komunikasi, kepemimpinan.
c.              Mengukur Nilai.
Terkait dengan sebuah penilaian
Manajemen Berbasis Nilai tergantung pada tujuan perusahaan dan nilai-nilai perusahaan. Tujuan perusahaan dapat menjadi ekonomi (Nilai Pemegang Saham) atau bisa juga bertujuan konstituen lain secara langsung (Nilai Pemangku Kepentingan).


1.3         Tujuan penerapan Manajemen Berbasis Nilai (Value Based Management)
Sebuah nilai organisasi bersama membentuk budaya organisasi dan mempengaruhi cara organisasi beroperasi, kehidupan perusahaan dan mempraktikan nilainya, serta mencapai tujuan bersama melalui berbagi informasi dan keterlibatan tim dalam perencanaan dan pelaksanaan perubahan. Informasi harus dibagi pada seluruh organisasi agar karyawan didorong untuk terjadinya perbaikan secara terus menerus. Untuk setiap perusahaan yang percaya pada nilai dan praktik berbasis manajemen, bersama nilai perusahaan melayani berbagai tujuan.
Setiap Manajemen berbasis nilai memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a.     Nilai Organisasi Bersama
Nilai yang ada di dalam suatu organisasi dibagi minimal menjadi empat tujuan utama. Berikut adalah penjelasannya:
1)     Tujuan yang pertama dari nilai bersama adalah bahwa mereka bertindak sebagai tonggak penunjuk untuk keputusan manajerial dan tindakan.
2)      Tujuan lain dari nilai bersama adalah dampak mereka pada perilaku karyawan dalam membentuk dan mengomunikasikan apa yang menjadi harapan organisasi terhadap anggotanya.
3)          Pengaruh pemasaran usaha.
4)          Nilai bersama adalah cara untuk membangun semangat tim dalam organisasi.
Ketika karyawan menerima nilai perusahaan menyatakan, mereka mengembangkan komitmen yang lebih pribadi untuk pekerjaan mereka dan merasa wajib untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Karena nilai bersama mempengaruhi jalan kerja yang dilakukan, sehingga karyawan menjadi lebih antusias bekerja bersama sebagai sebuah tim untuk mendukung nilai perusahaan.
b.   Mengembangkan Nilai Bersama
Seperti setiap perusahaan yang menggunakan manajemen berbasis nilai akan memberikan pengetahuan bahwa tidak mudah untuk mendirikan nilai sebuah perusahaan. Tetapi komitmen karyawan untuk mengembangkan bersama nilia perusahaan tidak berhenti di situ. Mereka menyadari bahwa mereka benar-benar menggunakan nilai untuk membantu menentukan dan mengembangkan nilai tersebut. Mereka menyadari bahwa nilai bersama benar-benar penting. Mereka mulai memahami bahwa mereka adalah bagian dari budaya perusahaan yang unik di mana nilai berbentuk strategi bisnis. Beberapa saran yang spesifik untuk mengembangkan perusahaan adalah sebagai berikut:
1.        Libatkan semua orang di perusahaan.
2.        Biarkan menyesuaikan nilai oleh departemen individu atau unit.
3.        Mengharapkan dan menerima resistensi karyawan.
4.        Jauhkan pernyataan singkat.
5.        Hindari pernyataan sepele.
6.        Meninggalkan referensi keagamaan.
7.        Tantangan.
8.        Hidup .
Perusahaan yang berjalan dan mempraktekkan manajemen berbasis nilai telah menerima perspektif yang luas tentang komitmen mereka untuk bertanggung jawab secara sosial dan sosial responsif. Satu nilai tertentu yang banyak dilakukan oleh para manajer ialah mulai harus menyadari betapa pentingnya tanggung jawab organisasi dan individu terhadap lingkungan.

1.4         Fungsi dari Value Based Management
Value based management penting karena Setiap perusahaan beroperasi dan bersaing di beberapa pasar: Pasar untuk produk dan layanan, Pasar untuk manajemen perusahaan dan kontrol (persaingan dalam menentukan siapa yang bertanggung jawab dari suatu organisasi, ancaman pengambilalihan, restrukturisasi dan / atau Leveraged Buy-out), Pasar modal (bersaing untuk mendukung investor dan uang), Para karyawan dan pasar manajer (kompetisi untuk citra perusahaan dan kemampuan untuk menarik bakat atas).
1.5 Kelemahan dari Value Based ManagementValue based management memiliki beberapa kelemahan, diantaranya:
a.  Value based management mencangkup semua, filosofi manajemen holistik, yang seringkali memerlukan perubahan budaya. Karena itu, program value based management biasanya berinisiatif dalam skala besar. Untuk menjadi sukses mereka mengambil waktu, sumber daya dan kesabaran yang sangat besar.
b. Pembuatan nilai mungkin terdengar lebih sederhana daripada strategi perusahaan, namun pernyataan ini salah. Sebenarnya keduanya kurang lebih sama.
c. Penambahan nilai ekonomis (Economic Value Added), manajemen kinerja (Performance Management) dan kartu penilaian yang seimbang (Balanced Scorecard) adalah alat proses penunjang manajemen yang sangat kuat. Namun mereka memiliki biaya tersendiri. Oleh karena itu umumnya hal ini tidak dianjurkan untuk melangkah terlalu jauh dalam detailnya dan menggunakan metode pengukuran yang terlalu rumit.
d.   Kehati - hatian yang ekstrim harus diambil bukan untuk mengukur hal yang salah karena hal ini akan hampir pasti menyebabkan kehancuran nilai.
e.  Value based management membutuhkan dukungan CEO dan Dewan Eksekutif yang kuat dan eksplisit.
f.      Pelatihan dan konsultasi manajemen yang komprehensif, dianjurkan atau bahkan diperlukan, tetapi akan cukup mahal.
g.      Model value based management atau penilaian yang sempurna belum ditemukan sampai saat ini. Setiap metode yang Anda pilih, akan selalu memiliki kelemahan yang harus anda pertimbangkan.


Kesimpulan : Value based management atau manajemen berbasis nilai merupakan pendekatan untuk mengelola di mana manajer membangun, mempromosikan, dan mempraktekkan nilai organisasi bersama. Nilai organisasi bersama membentuk budaya organisasi dan mempengaruhi cara organisasi beroperasi. Manajemen berbasis nilai memiliki beberapa tujuan, yaitu: membagi nilai bersama sebagai tonggak penunjuk untuk keputusan manajerial dan tindakan dan mengembangkan nilai bersama. Sasaran Value based management yang terpenting adalah sumber daya manusia dan Value based management merupakan salah satu faktor pendukung dari manajemen operasi.
Harry Potter - Golden Snitch

,