Menurut saya ada
beberapa permasalahan perekonomian yang benar-benar terlihat saat ini.
Permasalahnnya yaitu kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial (distribusi
yang tidak merata), pertumbuhan ekonomi yang lamban, investasi di Indonesia yang
banyak dikuasai oleh investor asing, defisit neraca perdagangan, dan inflasi,
serta tingginya angka mortalitas dan natalitas. Dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, maka ada beberapa kebijakan yang bisa dijadikan
solusi atas masalah tersebut. Solusinya adalah dengan menyediakan pendidikan
gratis, biaya kesehatan yang murah, penyediaan lapangan kerja, pemberian
subsidi (untuk elemen-elemen tertentu), dan meningkatkan tarif pajak serta
adanya konsistensi dan komitmen terhadap pelaksanaan regulasi yang ada (harus
ada ketegasan YA atau TIDAK !!).
Dalam
rangka perealisasian solusi tersebut tentunya membutuhkan anggaran yang cukup
besar. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pendapatan negara dan efisiensi
belanja negara. Adapun salah satu sumber penerimaan yang cukup berpotensi
adalah pajak. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat
dan mengurangi ketimpangan sosial atau paling tidak kesejahteraan ini bias
dirasakan oleh golongan menengah ke bawah. dapat dilakukan dengan cara yaitu
pemberian subsidi dan peningkatan pajak.
Menurut
saya, perlu adanya “Take and give
concept”. Di mana kita meningkatkan penerimaan negara, kemudian dari
pendapatan tersebut didistribusikan kepada kembali kepada masyarakat dalam
bentuk subsidi yaitu antara lain pemberian pendidikan secara gratis, biaya
kesehatan yang murah dan lain sebagainya. Dengan adanya program pendidikan
secara gratis ini akan mengurangi tingkat pengangguran. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini, di
Negara Indonesia
dengan adanya system pendidikan yang vertical telah menyebabkan adanya
kesenjangan, terutama dalam hal perekrutan tenaga kerja. Minimal peluang itu
diberikan kepada orang-orang yang memiliki pendidikan sementara yang jenjang
pendidikannya masih rendah cenderung kurang dipertimbangkan. Oleh karena itu,
dengan adanya pemberian pendidikan ini akan menciptakan manusia yang
berkompeten dan memiliki integritas yang tinggi. Dengan berkurangnya tingkat
pengangguran berarti akan meningkatkan pendapatan perkapita yang juga berdampak
juga pada peningkatan pendapatan nasional. Peningkatan pendapatan ini memiliki sisi negative yaitu akan
meningkatkan money supply yang
tentunya berdampak pada peningkatan inflasi. Akan tetapi menurut saya, hal ini
tidak menjadi masalah yang krusial jika dibandingkan dengan rendahnya
kesejahteraan masyarakat. Artinya, yang menjadi poin penting adalah peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Nah.. untuk masalah inflasi akan diatasi dengan
kebijakan fiscal dan moneter. Salah satu contoh kebijakan fiscal yaitu peningkatan
pajak dan efisiensi pengeluaran Negara, kemudian untuk kebijakan moneter contohnya dengan menaikkan tingkat suku bunga (discount policy), open market operation, selective credit control dan peningkatan cadangan kas. Melalui kedua kebijakan tersebut, infasi akan dapat diatasi sehingga
Negara Indonesia
akan sejahtera dan maju.
Contoh
lain permasalahan yang kita alami saat ini adalah tinggi nya ketergantungan
terhadap negara luar. Contohnya yaitu tingginya impor minyak yang harganya
selangit. Supaya kita tidak mengimpor minyak, maka kita harus mampu menciptakan
pabrik pengolahan minyak sendiri untuk Negara Indonesia. Adapun cara yang bias
dilakukan yaitu dengan memberikan beasiswa kepada SDM yang memiliki integritas,
bermoral dan bertanggung jawab terhadap negeri. Selain itu, kita juga bias
membeli teknologo (peralatan) untuk pengolahan minyak (dengan mendirikan pabrik
minyak).
Ada seribu alasan untuk
satu pembelan, dan ada seribu pembelaan untuk satu kesalahan. Artinya,
orang-orang kita cenderung pandai untuk mencari alasan sebagai pembelaan atas
kesalahan yang ada. Contoh alasan yang seringkali terdengar yaitu; kita tidak
memiliki SDM yang berkualitas di bidang itu. Pertanyaannya; apakah Indonesia sudah
maksimal untuk menciptakan SDM yang berkualitas??. Negara kita ini memang kaya,
kaya akan alamnya dan kaya akan manusianya (kaya akan pejabatnya, kaya akan
penjahatnya, kaya akan sejarahnya, kaya akan pengecutnya, dan kaya akan
idenya). Akan tetapi, permasalahannya adalah kita tidak memiliki pemimpin yang
berkompeten yang memiliki kemampuan manajemen yang baik untuk memanfaatkan dan
mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki, sehingga dengan keterbatasan
tersebut semua potensi yang ada tidak bisa dimanfaatkan secara optimal.
Negara
Indonesia
di mata dunia merupakan Negara kaya, kaya akan SDA yang ada, namun sekaligus
merupakan negara miskin yang miskin akan SDM yang berkompeten. Kebanyakan
pejabat-pejabat negara yang ada hanya memikirkan perut sendiri !!!
kesejahteraan masyarakat cenderung dinomor dua atau tigakan. PEMIMPIN NEGARA
hanya sebatas ORNAMEN PELENGKAP NEGARA, sehingga kita dipandang sebelah mata
oleh dunia. Orang-orang asing dibiarkan bebas masuk dan mengeksploitasi SDA
yang kita miliki, sementara rakyat Indonesia hanya menjadi kacung
orang asing di negara sendiri bahkan di Negara asing sekalipun. Apakah ini yang
dinamakan mensejahterakan rakyat???. Aku pikir tidaakkk !!!. Sementara penjabat
kita hanya berdiam diri tersenyum manis sambil duduk di kursi yang empuk lantas
menandatangani perijinan terhadap ijin investasi yang diberikan orang asing..
(Hemmm,.. tentunya pejabat ini menerima buah tangan atas setiap goresan yang dia
berikan… SIAL dan MEMANG MEREKA SIALAN !!!)
Pasca
pemberian ijin tersebut, tentunya orang asing tidak akan menyia-nyiakan
kesempatan yang telah diberikan kepada mereka. Mereka akan mengeksploitasi SDA
secara besar-besaran semampu mereka. Bahkan, kalau bisa mungkin mereka ingin
memindahkan SDA tersebut ke negaranya (Bahasa halusnya “ingin memiliki”)
Artinya.. kalau selama ini mereka hanya memiliki “hak pakai”, maka keinginan
mereka adalah ingin memiliki “hak milik”. Hahaaa… lagi-lagi inilah negara kita,
yang MEMBUAT ATURAN dan MEMBUAT CELAH dalam ATURAN. Celah inilah yang
dimanfaatkan oleh orang asing tersebut. Contohnya; di UUPA itu dijelaskan bahwa
orang asing tidak memiliki hak milik tetapi hak pakai, di mana mereka dapat
memanfaatkan SDA tersebut selama 25 tahun, akan tetapi pada poin selanjutnya
itu ada “hak perpanjangan”.. Nahh… hak perpanjangan inilah yang menjadi celah
buat mereka untuk mengeksploitasi SDA Indonesia selama-lamanya sampai “TERKIKIS
HINGGA HABIS”. Sungguh bodohnya pemerintah yang membiarkan aturan ini tetap
berlanjut !!! Aku pikir kita perlu merevisi peraturan tersebut. KARENA
INDONESIA ADALAH NEGARA KITA, KITA BERHAK UNTUK MENGUBAH PERATURAN YANG KITA
ANGGAP TIDAK RELEVAN LAGI DENGAN KONDISI SAAT INI.
Pemerintah
Indonesia
terkesan TIDAK TEGAS DAN PENUH DENGAN KETAKUTAN. Takut kalau Negara Indonesia tidak
bisa makan karena terlalu tegas dengan orang asing. Hahaa.. Indonesia
memang membutuhkan hubungan diplomasi yang kuat dengan dunia luar. Di mana
ekspor dan impor itu sudah pasti ada, akan tetapi bukan berarti kita harus
mengimpor semua produk dari luar yang terkadang produk yang diimpor pun
sebenarnya ada di dalam negeri. KITA diberi OTAK oleh Tuhan untuk BERPIKIR,
bagaimana memanfaatkan sesuatu yang kita miliki menjadi sesuatu yang memiliki value added dan memberikan manfaat
kepada masyarakat. Bukan sedikit-sedikit ekspor atau sedikit-sedikit impor !!.
Kalau kita bicara cadangan devisa, kita memang harus melakukan kegiatan ekspor
untuk mendapatkan/menambah cadangan devisa guna bertransaksi dengan negara luar
dalam rangka pembayaran atas barang yang kita impor. Akan tetapi, lebih baik
lagi jika barang yang kita ekspor itu memiliki nilai guna yang tinggi sehingga
dihargai mahal dan mampu bersaing dengan produk luar, yang tentunya kita akan
mendapatkan devisa yang besar pula. Tapi.. perlu diingat bahwa JANGAN PERNAH
MENGIMPOR BARANG yang kita MILIKI, karena hal ini berarti akan MEMBUNUH RAKYAT
ANDA SENDIRI.
Contohnya..
untuk apa kita mengimpor beras padahal PETANI di Indonesia salah satunya
menghasilkan beras. Lantas WAJAR SAJA kalau PETANI Indonesia menjadi MATI
karena PEJABAT NEGERI INI !!! Dimanakah KEADILAN itu??? Inikah yang kau sebut
PENGABDIAN untuk NEGERI ??
MANA JANJIMU WAHAI PEMIMPIN NEGERI
???
HARUSKAH NEGERI INI KITA JUAL SUPAYA
KITA BISA PARTY ??
HAHAA… atau lebih tepatnya SUPAYA
anda dan kerabat anda bisa tidur nyenyak dan duduk manis di atas tangisan
rakyat !!.
Engkau bilang pertumbuhan ekonomi Indonesia di
atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia, tapi kenyatannya kesengsaraan
dimana-mana.. KITA TIDAK BUTUH LAPORAN DALAM BENTUK ANGKA!!! KITA BUTUH AKSI
YANG NYATA !!!
TOLONG SEJAHTERAKAN RAKYATT !!!! ITU
SAJA !!!!!
“MENGIKUTI KATA-KATA DUSTA PARA
PEJABAT PENIPU RAKYAT YANG DIDUKUNG OLEH PARA PENGAMAT EKONOMI RAKYAT PENJILAT
PANTAT WAKIL RAKYAT !!!!” (Anonim)
Nj094 :16062014. 3.04