Model
Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle atau PLC) menjelaskan bahwa
suatu produk akan mengalami tahap-tahap: muncul, matang, dan mati. Penggunaan
model Siklus Kehidupan Produk dalam teori perdagangan intemasional, atau yang
dalam tulisan ini disebut Teori PLC, dikemukakan oleh Raymond Vernon, dalam
tulisannya yang berjudul International Investment and International Trade in
the Product Cycle (1966), yang dilanjutkan pembahasannya, oleh penulis
yang sama, dalam Sovereign at Bay (1971), The Product Cycle
Hypothesis in A New International Environment (1979), dan dalam Sovereignty
at Bay, Ten years After (1981). Dalam Teori PLC tahap "mati" nya
suatu produk dapat ditunda melalui perdagangan internasional dan melalui
pengembangan industri nasional menjadi industri multinasional.
Teori PLC
adalah teori perdagangan intemasional dinamik yang mampu
menjelaskan tentang:
a. kenyataan pola dan arah
perdagangan dunia yang terjadi, yaitu dominasi perdagangan antar sesama negara
maju yang relatif kaya akan kapital;
b. timbulnya perusahan-perasahaan
multinasional (MNCs), yaitu bagaimana perusahaan-perusahaan oligopolies mencapai
kekuasaan pasar, menghadapi persaingan dan mempertahankan dan meningkatkan
pangsa pasar, dan mencapai skala ekonomis yang esensial melalui ukuran usahanya
yang besar. Dan selanjutnya, bagaimana oligopolies mengambil keuntungan
dari investasi dasar yang telah dibuat dalam R & D, pengemasan, komunikasi,
dan teknik pemasaran, untuk memperluas operasinya ke daerah geografis baru
dengan penghematan yang besar, sehingga mampu meraih kekuatan pasar sebagai
perusahaan-perusahaan dunia;
c. ekspansi perusahaan-perusahaan
dunia para oligopolies ke LDCs. Untuk menjelaskan perdagangan, teori PLC tidak
terlalu menekankan pada doktrin Comparative Cost seperti pada
pendahulunya, Klasik dan Neo Klasik,
terutama pada tahap-tahap awal
dari siklus kehidupan produk, tetapi lebih pada:
a. dorongan melakukan innovation dan invention yang
ditimbulkan oleh adanya ketakutan dan harapan di pasar;
b. ketepatan waktu untuk melakukan innovation dan invention;
c. arti penting komunikasi untuk memecahkan masalah ketidakpedulian terhadap
produk dan ketidakpastian teknologis;
d. memanfaatkan skala ekonomis;
e. strategi untuk mencapai penguasaan pasar.
Teori PLC menjelaskan macam
komoditi yang diperdagangkan antar Negara maju, yaitu komoditas yang memiliki
karakteristik sebagai berikut:
a. harganya tinggi, karena pengembangan dan penyempurnaannya
memer-lukan biaya R & D yang tinggi, sehingga cenderung masuk kategori
barang mewah terutama pada tahap awal pemunculannya;
b. merupakan barang konsumsi untuk konsumen yang berpenghasilan
tinggi;
c. hemat tenaga kerja, atau dengan kata lain komoditi yang
memungkinkan penggantian tenaga kerja dengan kapital.
Kesimpulan Teori PLC :
1. Teori PLC menjelaskan perdagangan dari suatu produk yang memiliki karakteristik
mewah dan hemat tenaga kerja, yang merupakan produk perdagangan antar negara
maju, untuk menjawab dominasi perdagangan antar negara maju.
2. Pada tahap awal, sebelum produk distandarkan, penentuan lokasi
produksi tidak didasarkan pada pertimbangan ongkos terkecil, melainkan lebih
pada kecepatan dan keefektifan komunikasi antar produsen-konsumen untuk tujuan penyempurnaan
dan pemantapan produk serta pemantapan pasar. Sesudah produk mengalami masa mature,
pertimbangan ongkos terkecil dalam penentuan lokasi produksi mulai
dipertimbangkan, dan pertimbangan inilah yang menyebabkan perusahaan pionir
memindahkan lokasi produknya di luar negeri untuk menghemat biaya transportasi.
3. Penjelasan secara mekanisme anak panah dari pendapatan à selera à teknologi à perdagangan, dapat dilakukan
dengan bantuan "hipotesa permintaan representatif' sebagai berikut:
Peningkatan pendapatan per kapita à menggeser pola permintaan representative
penduduk menuju barang mewah (efek Engel yang positif) à menimbulkan minat produsen untuk
menciptakan produk baru yang mewah karena mengetahui adanya potensial pembeli
barang mewah di pasar à mendorong diciptakannya teknologi yang semakin canggih untuk memproduksi
barang mewah tersebut à laba produsen pionir meningkat à menarik pelatah masuk industri à laba pionir menurun à mendorong pionir untuk mengekspor
untuk mempertahankan tingkat labanya yang tinggi.
4. Pada awalnya, perdagangan dilakukan antar negara dengan pemilikan factor
produksi dan struktur pasar yang serupa, yang menyebabkan perdagangan terjadi antar
negara maju berpendapatan per kapita tinggi yang sama-sama relatif kaya akan
kapital yang meliputi 60% dari total perdagangan dunia (menjawab kenyataan yang
tidak dapat dijawab oleh teori H-O).
5. Setelah industri perusahaan pionir mengalami masa mature,
teknologi perusahaan pionir beralih ke teknologi relatif padat tenaga kerja
untuk mengimbangi perusahaan pesaing dari negara- negara relatif kaya tenaga
kerja, yang mendorong perusahaan pionir mengalihkan lokasi produksinya ke LDCs
yang murah tenaga
kerja.
7. Siklus Kehidupan Produk menemukan titik akhirnya pada tahap Export
Platform, yaitu setelah produk yang diproduksi di luar negeri (yang relatif
kaya tenaga kerja) oleh perusahaan pionir dipasarkan kembali di dalam negeri
perusahaan pionir (yang relatif kaya kapital) (menjelaskan teori H-O, untuk 40%
dari total
perdagangan
dunia).
8. Teori PLC mampu menjelaskan kenyataan terjadinya perdagangan yang
dinamis karena Teori PLC memberi kesempatan pada setiap variabel yang
berpengaruh pada perdagangan untuk berfluktuasi secara dinamis seperti yang
senyatanya terjadi. Oleh karenanya daya penerapan Teori PLC dalam menjelaskan
kenyataan perdagangan menjadi lebih luas dan fleksibel dibanding teori
perdagangan yang komparatif statik seperti pada Teori H-O dan teori Klasik/Neo
Klasik lainnya.
Daftar Pustaka
Barnet, Richard J. and Muller,
Ronald E., Global Reach: The Power of the Multinationan Corporations, New York: Simon and
Schuster, 1974. Hogendorn, Jan S. and Brown, Wilson B, The New
International Economics, Massachussetts:
Addison-Wesley Publishing Company, 1979.
Veraon, Raymond,
"International Investment and International Trade in the Product Cycle",
Quarterly Journal Economics, May 1966.
__________, Sovereignty at Bay: The
Multinational Spread of US Enterprises, London: Longman, 1971.
__________, "The Product Cycle
Hypothesis in a New Interna-tional Environment", Oxford Bulletin of Economics and
Statistics 41, 4, November 1979.
__________, "Sovereignty at
Bay, Ten Years After", in The Contemporary International Economy: A
Reader, ed. John Adams, New York:
St.