Infolink

Tuesday 6 May 2014

Karakteristik Pasar Tradisional Di Yogyakarta


Secara umum pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Namun bagi masyarakat Jawa pasar tradisional bukan sekedar sebagai tempat jual beli semata, namun lebih dari itu pasar terkait dengan konsepsi hidup dan sosial budaya. Pasar tidak semata mewadahi kegiatan ekonomi, akan tetapi pelaku juga dapat mencapai tujuan-tujuan lain(Adiwisono, 1989). Sehingga dapat dikatakan bahwa pasar tradisional dapat menjadi wadah kegiatan ekonomi, interaksi sosial, dan sarana rekreasi baik suasana pasar maupun produk barang dagangan yang khas.

Pasar Beringharjo, Pasar Demangan, dan Pasar Gowo merupakan pasar tradisional yang berada di daerah Yogyakarta. Berikut ini karakteristik dari maing-masing pasar diatas:

1.      Pasar Beringharjo

Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisonal yang terletak di jalanPabringan no. 1 Yogyakarta.Keberadaan Pasar Beringharjo ini tidak dapat dipisahkan dengan Kraton Ngyogyakarto Hadiningrat, sebab pasar ini merupakan milik Kraton Yogyakarta. Pasar Beringharjo dibangun di atas tanah seluas 2,5 hektar, dan telah mengalami rehabilitasi sebanyak 2 kali yaitu pada tahun 1951 dan tahun 1970. Secara sosial pasar Beringharjo mempunyai letak yang sangat strategis untuk daerah perdagangan. Hal ini disebabkan pasar Beringharjo terletak di jantung kotamadya Yogyakarta dan di lalui semua jalur transportasi umun. Dengan demikian pasar dapat dicapai dengan mudah dari segala arah kota dari luar kota.

Pasar Beringharjo menurut jenisnya merupakan pasar umum karena memperjual belikan lebih dari satu barang secara berimbang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasar Beringharjo ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Bringharjo barat dan Bringharjo timur. Bringharjo barat terdiri dari tigalanatai dan di bagi dalam beberapa los. Lantai pertama menyediakan kain-kain batik, baju-baju batik, sendal, sepatu, tas, gorden, baju pengantin, dan beberapa pedagang asongan yang menjual mainan anak-anak. Didekat tangga naik juga ada bapak-bapak setengah baya yang penglihatannya agak kurang menyanyai untuk mendapatkan uang. Selain itu di bawah tangga naik menuju lantai dua terdapat orang yang menjual minuman dingin seperti es teh dan jus. Di lantai dua ini menyediakan pakaian jadi dan kaos untuk semua usia, sepatu, sendal, dan aksessoris. Lantai tiga menyediakan kerudung dan mukena. Meskipun ada beberapa penjual pakaian dan aksesoris namun tidak mendominasi.Harga barang yang diperjual belikan di Pasar Beringharjo lantai satu  ini sangat tinggi, namun jika pembeli pandai menawarnya maka akan memperoleh harga separonya atau bahkan dibawahnya. Sementara untuk barang yang dijual di lantai duadantiga harganya tidak terlalu tinggi.

Bringharjo timur juga terdiri dari tiga lantai.Para pedagang di Pasar Beringharjo menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, emping, krupuk, daging, ayam, dan lain-lain. Selain itu terdapat penjual tas-tas dan sepatu. Barang dagangan yang dijual oleh warga di pasar Bringharjo Timur merupakan barang-barang milik sendiri atau pribadi, yang di pesan dari pemasok- pemasok yang berbeda-bada antara penjual satu dengan yang lain. Dagangan yang dijual pun berkualitas sedang, dan dapat ditawar.Kegatan di Bringharjo timur tidak hanya jual beli saja disana juga ada buruh gendong yang siap melayani penjual dan pembeli. Kebanyakan buruh gendong ini adalah nenek-nenek yang sudah berusia lanjut. Namun ada juga bapak-bapak setengah baya yang jadi buruh gendong. Dari sejumlah pedagang tersebut, kebanyakan pedagang berasal dari Yogyakarta, tetapi sebagian para pedagang juga berasal dari luar Yogya, seperti Bandung, Jakarta, Jawa Timur, dan lain-lain. Pasar Beringharjo di buka setiap hari pada waktu 05:00 sampai dengan 17:00 WIB

Penghasilan yang didapat dari pedagang di Bringharjo ini sangat bervariasi tergantung jenis barang yang diperjual belikan. Pembeli di Pasar Beringharjo ini tidak hanya dari daerah local melainkan juga dari wisatawan dari luar daerah Yogyakarta bahkan dari wisatawan asing. Harga barang di pasar Beringharjo bukan merupakan harga mati. Dalam prakteknya pembeli melakukan tawar- menawar, agar dapat menikmati barang yang di beli tanpa mengeluarkan biaya yang banyak, dan penjual pun harus mau apabila dagangannya di tawar, hal ini di karenakan agar penjual tidak kehilangan pelanggan. Harga barang dagangan di patok dengan kualitas barang itu sendiri. Dengan adanya wisatawan asing ini akan mempengaruhi pendapatan dari penjual yang ada di Pasar Beringharjo, karena mereka akan mendapatkan keuntugan lebih. Tetapi tidak selamanya yang berjualan di Bringharjo ini mendapatkan keuntungan yang banyak, tergantung pada jenis dagangan yang mereka perjual belikan. Fasilitas yang ada dalam Pasar Beringharjo ini cukup memadai antara lain adalah: tempat parkir, mushola, kamar mandi, kios, kantor pengelolaan pasar, dan alat pemadam kebakaran.

2.      Pasar Demangan

Pasar Demanagan merupakan pasar tradisional yang terletak di jalan Gejayan. Pasar Demangan ini tidak seluas dan sekomplek pasar Bringharjo, fasilitasnya pun tidak selengkap pasar Bringharjo. Letaknya pun tidak terlalu strategis. Pasar Demangan ini di bagi dalam beberapa ruko, dan hanya ada satu lantai saja. Kondisi pasarnya pun bersih dan tertata dengan rapi. Kegiatan jual belinya tidakhanya di dalam pasar saja, tetapi juga di luar bangunan pasar yaitu ada yang di trotoar jalan hal ini terjadi karen a kurangnya tempat. Pasar Demangan ini di buka mulai pukul 03.30 sampai pukul 11.00. Para pedagang yang berjualan di pasar Demangan ini tidak hanya yang tinggal di dekat pasar, tetapi ada juga yang dating dari Kotagede. Bahkan karena tidak tega meninggalkan anaknya di rumah, maka anaknya pun diajak berjualan meskipun kondisinya masih dalam keadaan tidur.

Pasar Demangan ini merupakan pasar tradisional yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, seperti sayur-sayuran, daging, jajanan pasar, beras, gula, dll. Tetapi juga ada yang menyediakan pakaian, sandal, meskipun tidak sebanyak yang berjualan kebutuhan pokok. Selain itu juga ada yang menyediakan areng yang berkarung-karung, biasanya dibutuhkan para pedagang sate. Harga yang ditawarkan bergantung pada permintaan yang ada dan jumlah barang yang tersedia. Aktivitas di pasar Demangan ini sangat ramai saat masih pagi,  karena kebanyakan yang berbelanja di pasar Demangan adalah para pedagang sayuran keliling meskipun ada beberapa ibu-ibu rumah tangga. Di pasar Demangan ada juga jasa kuli gendong. Selain itu ada ruko yang menerima permak pakaian. Di depan pasar Demangan juga ada becak-becak yang berjejer disepanjang depan pasar, mereka menawarkan jasanya bagi orang-orang yang membutuhkan. Berbagai kegiatan dilakukan di pasar Demanga nuntuk memenuhui kebutuhan sehari-hari mereka. Meskipun hasilnya tidak seberapa, namun hasilnya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

3.      Pasar Gowo

Pasar yang terletak di belakang Ambarukmo Plaza ini merupakan salah satu pasar tradisional yang bertahan dalam era modernisasi .Meskipun depannya adalah Plaza yang terkenal di Yogyakarta, tetapi Pasar Gowo ini masih tetap kokoh berdiri. Pasar yang memiliki konstruksi bangunan yang sederhana ini masih tetap ramai dikunjungi para pembeli meskipun pembelinya tidak seramai di Pasar Demangan dan Pasar Bringharjo. Kondisi bangunannya pun tidak begitu luas, dan agak kumuh. Struktur bangunanya hampir sama dengan pasar Demangan, tetapi jumlah rukonya tidak terlalu banyak selain itu jarak antar ruko dengan jalan yang dilewati agak lebar. Fasilitas yang tersedia hanya mushola dan toilet.Pasar ini dibuka mulai pukul 04.00 sampai pukul 11.00an. Dagangan yang diperjual belikan pun tidak jauh berbeda dengan pasar Demangan. Yaitu bahan-bahan pokok seperti beras, sayur-sayuran, buah-buahan. Selain menyediakan bahan-bahan pokok, Pasar Gowo juga menyediakan kebutuhan lain seperti pakaian, makanan siap saji, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Harga yang ditawarkannya pun tidak terlalu mahal, karena kebanyakan yang diperjual belikan adalah barang-barang kebutuhan sehari-hari. Penghasilan yang didapat para pedagang ini pun tidak tetap. Di Pasar Gowo juga terdapat kuli gendong, yang menawarkan jasanya untuk melayani orang-orang yang membutuhkan jasanya. Berbagai aktivitas dan kegiatan transaksi terjadi di sana, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Harry Potter - Golden Snitch

,