Secara umum pasar
tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Namun bagi
masyarakat Jawa pasar tradisional bukan sekedar sebagai tempat jual beli
semata, namun lebih dari itu pasar terkait dengan konsepsi hidup dan sosial
budaya. Pasar tidak semata mewadahi kegiatan ekonomi, akan tetapi pelaku juga
dapat mencapai tujuan-tujuan lain(Adiwisono, 1989). Sehingga dapat dikatakan
bahwa pasar tradisional dapat menjadi wadah kegiatan ekonomi, interaksi sosial,
dan sarana rekreasi baik suasana pasar maupun produk barang dagangan yang khas.
Pasar Beringharjo, Pasar
Demangan, dan Pasar Gowo merupakan pasar tradisional yang berada di daerah
Yogyakarta. Berikut ini karakteristik dari maing-masing pasar diatas:
1. Pasar
Beringharjo
Pasar Beringharjo
merupakan pasar tradisonal yang terletak di jalanPabringan no. 1 Yogyakarta.Keberadaan Pasar Beringharjo ini
tidak dapat dipisahkan dengan Kraton Ngyogyakarto Hadiningrat, sebab pasar ini
merupakan milik Kraton Yogyakarta. Pasar Beringharjo dibangun di atas tanah
seluas 2,5 hektar, dan telah mengalami rehabilitasi sebanyak 2 kali yaitu pada
tahun 1951 dan tahun 1970. Secara sosial pasar Beringharjo mempunyai letak yang
sangat strategis untuk daerah perdagangan. Hal ini disebabkan pasar Beringharjo
terletak di jantung kotamadya Yogyakarta dan di lalui semua jalur transportasi
umun. Dengan demikian pasar dapat dicapai dengan mudah dari segala arah kota
dari luar kota.
Pasar Beringharjo
menurut jenisnya merupakan pasar umum karena memperjual belikan lebih dari satu
barang secara berimbang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasar Beringharjo
ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Bringharjo barat dan Bringharjo timur.
Bringharjo barat terdiri dari tigalanatai
dan di bagi dalam beberapa los. Lantai pertama menyediakan kain-kain batik,
baju-baju batik, sendal, sepatu, tas, gorden, baju pengantin, dan beberapa
pedagang asongan yang menjual mainan anak-anak. Didekat tangga naik juga ada
bapak-bapak setengah baya yang penglihatannya agak kurang menyanyai untuk
mendapatkan uang. Selain itu di bawah tangga naik menuju lantai dua terdapat
orang yang menjual minuman dingin seperti es teh dan jus. Di lantai dua ini
menyediakan pakaian jadi dan kaos untuk semua usia, sepatu, sendal, dan
aksessoris. Lantai tiga menyediakan kerudung dan mukena. Meskipun ada beberapa
penjual pakaian dan aksesoris namun tidak mendominasi.Harga barang yang diperjual belikan di Pasar Beringharjo
lantai satu ini sangat tinggi, namun
jika pembeli pandai menawarnya maka akan memperoleh harga separonya atau bahkan
dibawahnya. Sementara untuk barang yang dijual di lantai duadantiga harganya tidak terlalu tinggi.
Bringharjo timur juga terdiri dari tiga lantai.Para pedagang di Pasar Beringharjo menjual berbagai
macam kebutuhan sehari-hari, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, emping,
krupuk, daging, ayam, dan lain-lain. Selain itu terdapat penjual tas-tas dan
sepatu. Barang dagangan yang
dijual oleh warga di pasar Bringharjo Timur merupakan barang-barang milik
sendiri atau pribadi, yang di pesan dari pemasok- pemasok yang berbeda-bada
antara penjual satu dengan yang lain. Dagangan yang dijual pun berkualitas
sedang, dan dapat ditawar.Kegatan
di Bringharjo timur tidak hanya jual beli saja disana juga ada buruh gendong
yang siap melayani penjual dan pembeli. Kebanyakan buruh gendong ini adalah
nenek-nenek yang sudah berusia lanjut. Namun ada juga bapak-bapak setengah baya
yang jadi buruh gendong. Dari sejumlah pedagang tersebut, kebanyakan pedagang berasal dari
Yogyakarta, tetapi sebagian para pedagang juga berasal dari luar Yogya, seperti
Bandung, Jakarta, Jawa Timur, dan lain-lain. Pasar Beringharjo di buka setiap
hari pada waktu 05:00 sampai dengan 17:00 WIB
Penghasilan yang didapat dari pedagang di Bringharjo ini sangat bervariasi
tergantung jenis barang yang diperjual belikan. Pembeli di Pasar Beringharjo
ini tidak hanya dari daerah local melainkan juga dari wisatawan dari luar
daerah Yogyakarta bahkan dari wisatawan asing.
Harga barang di pasar Beringharjo
bukan merupakan harga mati. Dalam prakteknya pembeli melakukan tawar- menawar,
agar dapat menikmati barang yang di beli tanpa mengeluarkan biaya yang banyak,
dan penjual pun harus mau apabila dagangannya di tawar, hal ini di karenakan
agar penjual tidak kehilangan pelanggan. Harga barang dagangan di patok dengan
kualitas barang itu sendiri. Dengan adanya wisatawan asing ini akan mempengaruhi
pendapatan dari penjual yang ada di Pasar Beringharjo, karena mereka akan
mendapatkan keuntugan lebih. Tetapi tidak selamanya yang berjualan di
Bringharjo ini mendapatkan keuntungan yang banyak, tergantung pada jenis
dagangan yang mereka perjual belikan. Fasilitas yang ada dalam Pasar
Beringharjo ini cukup memadai antara lain adalah: tempat parkir, mushola, kamar
mandi, kios, kantor pengelolaan pasar, dan alat pemadam kebakaran.
2.
Pasar Demangan
Pasar Demanagan
merupakan pasar tradisional yang terletak di jalan Gejayan. Pasar Demangan ini tidak seluas dan sekomplek pasar
Bringharjo, fasilitasnya pun tidak selengkap pasar Bringharjo. Letaknya pun
tidak terlalu strategis. Pasar Demangan ini di bagi dalam beberapa ruko, dan
hanya ada satu lantai saja. Kondisi pasarnya pun bersih dan tertata dengan
rapi. Kegiatan jual belinya tidakhanya di dalam pasar saja, tetapi juga di luar
bangunan pasar yaitu ada yang di trotoar jalan hal ini terjadi karen a
kurangnya tempat. Pasar Demangan ini di buka mulai pukul 03.30 sampai pukul 11.00.
Para pedagang yang berjualan di pasar Demangan
ini tidak hanya yang tinggal di dekat pasar, tetapi ada juga yang dating dari
Kotagede. Bahkan karena tidak tega meninggalkan anaknya di rumah, maka anaknya
pun diajak berjualan meskipun kondisinya masih dalam keadaan tidur.
Pasar Demangan ini merupakan pasar tradisional yang menyediakan kebutuhan
sehari-hari, seperti sayur-sayuran, daging, jajanan pasar, beras, gula, dll.
Tetapi juga ada yang menyediakan pakaian, sandal, meskipun tidak sebanyak yang
berjualan kebutuhan pokok. Selain itu juga ada yang menyediakan areng yang
berkarung-karung, biasanya dibutuhkan para pedagang sate. Harga yang ditawarkan
bergantung pada permintaan yang ada dan jumlah barang yang tersedia. Aktivitas
di pasar Demangan ini sangat ramai saat masih pagi, karena kebanyakan yang berbelanja di pasar
Demangan adalah para pedagang sayuran keliling meskipun ada beberapa ibu-ibu
rumah tangga. Di pasar Demangan ada juga jasa kuli gendong. Selain itu ada ruko
yang menerima permak pakaian. Di depan pasar Demangan juga ada becak-becak yang
berjejer disepanjang depan pasar, mereka menawarkan jasanya bagi orang-orang
yang membutuhkan. Berbagai kegiatan dilakukan di pasar Demanga nuntuk memenuhui
kebutuhan sehari-hari mereka. Meskipun hasilnya tidak seberapa, namun hasilnya
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3.
Pasar Gowo
Pasar yang terletak di belakang Ambarukmo
Plaza ini merupakan salah satu pasar
tradisional yang bertahan dalam era modernisasi .Meskipun depannya adalah Plaza
yang terkenal di Yogyakarta, tetapi Pasar Gowo
ini masih tetap kokoh berdiri. Pasar yang memiliki konstruksi bangunan yang
sederhana ini masih tetap ramai dikunjungi para pembeli meskipun pembelinya
tidak seramai di Pasar Demangan dan Pasar Bringharjo. Kondisi bangunannya pun
tidak begitu luas, dan agak kumuh. Struktur bangunanya hampir sama dengan pasar
Demangan, tetapi jumlah rukonya tidak terlalu banyak selain itu jarak antar
ruko dengan jalan yang dilewati agak lebar. Fasilitas yang tersedia hanya mushola
dan toilet.Pasar ini dibuka mulai pukul 04.00 sampai pukul 11.00an. Dagangan
yang diperjual belikan pun tidak jauh berbeda dengan pasar Demangan. Yaitu
bahan-bahan pokok seperti beras, sayur-sayuran, buah-buahan. Selain menyediakan
bahan-bahan pokok, Pasar Gowo juga menyediakan kebutuhan lain seperti pakaian,
makanan siap saji, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Harga yang ditawarkannya
pun tidak terlalu mahal, karena kebanyakan yang diperjual belikan adalah
barang-barang kebutuhan sehari-hari. Penghasilan yang didapat para pedagang ini
pun tidak tetap. Di Pasar Gowo juga terdapat kuli gendong, yang menawarkan
jasanya untuk melayani orang-orang yang membutuhkan jasanya. Berbagai aktivitas
dan kegiatan transaksi terjadi di sana,
untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.