Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
berdasarkan pada pola pikir hubungan antara pendapatan dari properti dan nilai
dari properti itu sendiri. Nilai dari properti tergantung pada kemampuan properti itu untuk menghasilkan
keuntungan. Metode ini dikenal juga sebagai metode kapitalisasi karena
pendapatan bersih yang dihasilkan oleh suatu properti dikapitalisasi menjadi
nilai kini melalui perhitungan matematis yang disebut dengan kapitalisasi
Formulanya :
V = I/R
Dimana :
V= Nilai,
I = Pendapatan,
R= tingkat bunga
Dalam
Pendekatan Pendapatan terdapat 4 metode:
1) Metode Diskonto Arus Kas(Discounted Cash Flow Method/Metode DCF);
2) Metode Kapitalisasi Langsung (Direct Capitalization Method);
3) Metode Penyisaan (Residual Technique Method); dan
4) Gross Income Multiplier (GIM).
1. Metode Diskonto Arus Kas 1) Metode Diskonto Arus Kas(Discounted Cash Flow Method/Metode DCF);
2) Metode Kapitalisasi Langsung (Direct Capitalization Method);
3) Metode Penyisaan (Residual Technique Method); dan
4) Gross Income Multiplier (GIM).
DCF atau dikenal juga
dengan metode Arus Kas yang didiskonto. Dimana arus kas dapat lebih memberikan
gambaran pendapatan suatu properti baik sekarang maupun yang akan datang,
dengan memperhatikan data-data masa lampau. Metode DCF sangat sesuai untuk
property yang menghasilkan pendapatan dengan kondisi perekonomian yang tidak
stabil.
2. Metode
Kapitalisasi Langsung
Pada metode ini Nilai obyek penilaian didapatkan dengan membagi proyeksi pendapatan tahunan yang mencerminkan dan mewakili pendapatan tahunan dimasa yang akan datang dengan Tingkat Kapitalisasi tertentu
Pada metode ini Nilai obyek penilaian didapatkan dengan membagi proyeksi pendapatan tahunan yang mencerminkan dan mewakili pendapatan tahunan dimasa yang akan datang dengan Tingkat Kapitalisasi tertentu
3. Metode Penyisaan
Pada metode ini, nilai obyek penilaian
didapatkan dengan mengkapitalisasi komponen pendapatan yang merupakan bagian
dari komponen properti, antara lain tanah dan bangunan serta mesin dan
peralatan. Melakukan pengurangan antara pendapatan bersih operasi properti
secara keseluruhan dengan pendapatan tahunan (annual income) dari
komponen-komponen properti lainnya yang bukan obyek penilaian untuk memperoleh
komponen pendapatan obyek penilaian.
4. Metode Gross Income Multiplier
Pada metode ini, nilai obyek penilaian didapatkan dengan mengkonversikan Pendapatan kotor tahunan (potential gross income) yang mencerminkan dan mewakili pendapatan tahunan dimasa yang akan datang dengan konstanta tertentu.
Pada metode ini, nilai obyek penilaian didapatkan dengan mengkonversikan Pendapatan kotor tahunan (potential gross income) yang mencerminkan dan mewakili pendapatan tahunan dimasa yang akan datang dengan konstanta tertentu.